Jumat, 30 November 2012

GURU BERPRESTASI



Dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disana di nyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru profesional adalah guru yang memiliki berbagai kompetensi dalam melaksanakan tugas profesionalnya baik sebelum atau saat melakukan tugas. Dalam UU RI No 14 Tahun 2005 tersebut juga dikemukakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru ada empat yaitu: kompetensi pedagogik, komptensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional.

Dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru tidak hanya memeiliki kemampuan teknis edukatif saja tetapi, juga haris memiliki kepribadian yang dapat diandalkan sehingga menjadi panutan bagi siswa, keluarga maupun masyarakat.

Prioritas pembangunan nasional sekarang ini menempatkan prioritas pengembangan sumber daya manusia (SDM) segabai pilihan utama. Seiring pengembangan SDM ini maka peran seorang pendidik atau guru berada pada kondisi yang sangat strategis terutama dalam mempersiapkan SDM yang unggul dan berkualitas.

Seorang guru yang dapat menguasai ke- empat kompetensi dengan baik akan membentuk sosok seorang guru yang berprestasi yang dapat mendorong motivasi, dedikasi, dan keprofesionalan seorang guru. Dampak positifnya akan berpengaruh pada kinerja dan prestasi kerja.

Dalam tulisan ini penulis ingin berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru lain dalam lomba guru berprestasi baik tingkat kota, tingkat Propinsi maupun tingkat Nasional.




A. Persyaratan Peserta lomba Guru Berprestasi

1. Guru PNS atau non PNS yang tidak sedang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah atau dalam proses pengangkatan sebagai kepala sekolah atau sedang dalam transisi alih tugas ke unit kerja lainnya.

2. Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau Diploma empat (D-IV)

3. Mempunyai masa kerja sebagai guru secara terus menerus sampai saat mengajukan diri sebagai calon peserta sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun yang dibuktikan dengan dokumen portofolio dengan melampirkan SK CPNS atau Sk pengangkatan bagi guru bukan PNS.

4. Mempunyai beban kerja sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka per minggu dibuktikan dengan SK pembagian tugas mengajar.

5. Memiliki kinerja dan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial Dan profesional yang melampui standar Nasional.

6. Telah melakukan berbagai kegiatan pengembangan profesi berkelanjutan misalnya dalam kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan atau karya inovatif.

B. Prosedur Penilaian

1.  Semua peserta diwajibkan mengikuti tes tertulis yang terdiri dari (1) Tes Penguasaan Kompetensi Profesional, dan (2) Tes Pemahaman Wawasan kependidikan (PWK). Materi tes tertulis, disiapkan oleh Dinas Pendidikan kota/kabupaten.

2. Nilai tes tertulis memiliki bobot 35%.

3. Selanjutnya peserta dibagi dalam kelompok-kelompok

4. Setiap peserta diminta untuk mempresentasikan esei /makalah/deskripsi dirinya (yang berisi evaluasi dirinya yang berjudul Mengapa Saya Layak sebagai Guru Berprestasi).

5. Presentasi dan tanya jawab dilakukan secara pleno, dengan waktu presentasi untuk setiap peserta maksimal 20 menit, dan waktu tanya jawab 20 menit. Peserta diminta untuk menyiapkan tayangan yang berupa powerpoint.

6. Nilai presentasi adalah nilai rerata dari seluruh anggota penilai dikalikan dengan bobot 35%.

7. Penilaian berikutnya didasarkan atas penilaian dokumen Portofolio. Cara penilaian portofolio, tersaji dalam format portofolio.

8. Nilai portofolio berbobot 30%.

9. Nilai total adalah perjumlahan dari nilai tes tertulis, nilai presentasi dan nilai portofolio Peringkat nilai total dipakai dalam penentuan peringkat guru berperstasi tingkat kabupaten/kota untuk masing-masing kelompok SMA.

Mengingat begitu banyaknya penilaian dalam penetapan guru berprestasi atau istilah dahulu guru teladan, maka penulis yang sekarang masih aktif mengajar di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan dan pernah mengikuti kegiatan penyaringan guru berprestasi dari tingkat kota , tingkat propinsi maupun tingkat nasional ingin berbagi pengalaman dalam mempersiapkan kondisi itu :

1. Persiapkan portofolio sebaik dan sejelas mungkin dengan mengacu pada standar pemberkasan yang pernah dilakukan saat sertifikasi dengan didukung data (SK mengajar, sertifikat, diklat , penulisan buku, PTK, karya ilmiah atau penghargaan yang pernah diperolehnya.

2. Persiapkan salah satu karya ilmiah/PTK terbaik yang pernah dibuat, karena pada saat presentasi sangat besar nilainya dan pada saat presentasi , bagian inilah yang membuat peserta agak nervous.

3. Perdalam empat kompetensi dasar yang harus dikuasai guru terutama pedagogiknya.

4. Minta informasi sejelas mungkin dari buku panduan guru berprestasi baik dari Panitia tingkat kota, propinsi maupun tingkat nasional.

Demikian pengalaman yang bisa penulis unkapkan dalam blog ini mudah-mudahan menjadi motivasi teman guru yang lain untuk maju dalam seleksi guru berprestasi yang akan datang, Amiiiin.

Sabtu, 03 November 2012

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak



Hai Guys (Sobat muda NEVTARS) ..... Apa sih prestasi belajar itu?” dan gimana ciih kita ngedapetinnya ?. Kedua masalah ini sebenarnya sudah lama muncul dan sering hadir dibenak kita semua para insan pendidikan (Ya Bapak/Ibu Guru, Ortu dan yang jelas siswa pastinya, ya gak .....).
Prestasi belajar merupakan upaya pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk score atau nilai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Setiap peserta didik (siswa nih maksudnya...) pasti mengharapkan prestasi belajar yang baik sehingga memiliki kompetensi/kemampuan tertentu yang baik, naik kelas , lulus sekolah atau menjadi panutan/contoh teman-temannya disekolah.   
“Sobat muda nan cakep ...”  Prestasi belajar tidak datang begitu saja, namun diikhtiarkan melalui perencanaan yang matang, keyakinan, kerja keras, keuletan , niat yang baik serta do’a. Salah satu diantara ikhtiar dalam meningkatkan prestasi belajar adalah meningkatkkan motivasi belajar siswa.
Melalui buletin kita ini penulis akan menyampaikan beberapa tips atau cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Karena begitu pentingnya motivasi belajar dalam proses perbaikan prestasi belajar, mudah-mudahan  tips ini akan sangat bermanfaat.
Sobat muda NEVTARS  .... Ada beberapa Cara Meningkatkan Motivasi Belajar  dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
1.      Tujuan Belajar
Sejak awal kegiatan pembelajaran masing-masing siswa sudah memiliki target pembelajaran yang akan dicapainya. Dengan kata lain sebelum melakukan kegiatan pembelajaran siswa sudah terlebih dahulu menentukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukannya.

2.    Mengetahui Nilai/Score
Nilai dalam hal ini sebagai simbol dari  perolehan score selama mengikuti kegiatan belajar. Banyak siswa yang termotivasi belajarnya setelah mengetahui berapa nilai/score yang telah diperolehnya. Bagi siswa yang memperoleh nilai tinggi terpacu untuk meningkatkan prestasinya, dan bagi siswa yang memperoleh nilai kecil akan berusaha untuk memperbaikinya.
Dengan kata lain sobat muda berhak mengetahui berapa nilai yang sudah diperolehnya setelah mengikuti kegiatan penilaian. Harapannya nilai tersebut mencakup penilaian kognitif, psikomotor juga afektifnya.
3. Reward
Reward/hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar yang kuat, dimana siswa mendapatkan imbalan/reward yang positip dari apa yang telah dilakukan khususnya pada proses belajar.
Hadiah/reward tidak harus selalu berbentuk materi (tapi guys kadang materi boleh juga sih he....he ...) bisa berbentuk pujian, tepuk tangan atau mungkin komentar tertentu yang membuat seseorang bangga dengan apa yang telah dilakukannya. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa
4. Kompetisi
Persaingan/kompetisi baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada persaingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik. Namun perlu juga di ingat guys ..... kompetisi di sini harus dilakukan secara fair dan sehat, jangan menghalalkan segala macam cara (nyontek/ngebet atau apalah istilah lainnya  maksudnya )
Dan yang lebih diperhatikan janganlah persaingan/kompetisi ini merusak persaudaran diantara teman sendiri karena acuannya hasil.
5. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
6. Mengadakan Penilaian
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan penilaian dalam bentuk Ulangan entah itu ulangan harian, MID atau Ulangan Akhir Semester (UAS).
Tetapi ulangan juga jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka dan ketiak nyamanan belajar (setuju khan sobat....)
7. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
Demikian guys ..... sobat muda semua .......cara/tips untuk meningkatkan prestasi belajar melalui peningkatan motivasi belajar siswa.  Semoga bermanfaat, Amiiiin .
                                                                                           Penulis : (Papahe Salma-Gita)